Ada seorang gadis kecil bernama Elina. Suatu hari Elina diajak ayahnya
berjalan-jalan. Di tengah perjalanan, mereka harus melalui sebuah
jembatan kecil di atas sebuah sungai.
Ayah Elina sedikit khawatir. Ia berkata pada Elina, “Elina, ayo genggam
tangan Papa. Biar kamu tidak jatuh ke sungai.”
“Tidak,” tolak Elina. “Seharusnya, Papa yang menggenggam tanganku”.
“Lho, memang apa bedanya?” tanya ayahnya bingung.
“Berbeda sekali, Papa. Jika aku yang menggenggam tangan Papa dan
terjadi sesuatu pada diriku, bisa saja genggamanku terlepas. Tapi, jika
Papa yang menggenggam tanganku, apapun yang terjadi, aku yakin Papa
tidak akan melepaskan genggaman Papa padaku,” jawab Elina.
Ayah Elina sangat terkejut mendengar jawaban dari anaknya. Setelah
dipikirkan kembali, ia merasa apa yang dikatakan oleh anaknya sangat
benar. Jadi, ia menggenggam tangan anaknya dengan penuh kasih untuk
menyeberangi jembatan itu.
Apa arti cerita ini?
Kepercayaan tidak sekedar mengikatkan diri satu sama lain. Namun,
kepercayaan harus bisa saling mempersatukan. Jadi, genggamlah tangan
orang yang kita sayangi, daripada mengharapkan orang itu menggenggam
tangan kita.